Sehari semalam di Malaysia


Malaysia merupakan sebuah negara federal bekas jajahan Inggris yang memiliki 13 negara bagian dan 3 negara persekutuan. Negara ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian yang berbatasan darat dengan Wilayah Kalimantan dan bagian lainnya yang berbatasan dengan negara Thailand. Ibukota negara ini adalah Kuala lumpur. Sebuah kota yang berada di Wilayah Malaysia yang berbatasan darat dengan negara Thailand. Dalam liburan kali ini, saya memiliki waktu satu hari untuk mengunjungi ibukota negara Malaysia yaitu Kuala lumpur. Saya menginap didaerah bukit bintang, kawasan yang terkenal sebagai pusat wisata belanjanya. Banyak mall bertebaran, banyak pusat perbelanjaan yang memiliki harga dibawah harga pasaran di Indonesia. Bagi orang yang suka belanja, daerah ini adalah surga bagi para pecinta belanja. Bagi saya, wilayah ini merupakan pusat melihat-lihat, karena saya tidak terlalu doyan belanja. Tapi, banyak hal menarik dan lucu yang bisa dilihat dan dipelajari sembari menemani kawan saya berbelanja.

Sebagai sebuah negara berkembang yang merdeka pada tahun 1957, negara ini saya anggap sudah sangat jauh lebih maju dibadingkan Indonesia walaupun usia Indonesia sudah beberapa tahun lebih tua dibandingkan negara ini. Sejak mendarat di bandara LCCT Malaysia, saya sudah mulai merasakan kemoderenan malaysia dibandingkan dengan Indonesia. Sistem jaringan moda transportasi sudah lumayan maju. Jaringan skybus dengan jadwal keberangkatan yang terorganisir dan semacamnya sudah siap mengantarkan penumpang dari bandara menuju pusat kota dan mana saja. Jalan tol yang sepi bebas macet yang didesain megah diantara perbukitan dengan topografi naik turun serta jalan layang yang juga megah berdiri. Timbunan-timbunan serta bangunan jalan yang berelevasi tinggi hingga sangat tinggi sudah  megah berdiri dengan sistem tembok penahan tanah/retaining wall, penimbunan bercounter weight,bergeotextile maupun ber-soil nailing sudah dibangun apik disana.  Moda transportasi masal seperti monorail juga sudah berjalan dengan baik disana. Bus yang saya lihat tipenya hampir sama dengan sistem tranportasi bus di Eropa juga sudah meluncur bebas dijalanan ibu kota kuala lumpur. Mungkin itulah alasan mengapa tidak seberapa macet di sana. Orang-orang lebih memilih menggunakan transportasi umum yang sudah baik dan nyaman dibandingkan dengan menggunakan mobil pribadi. Agak berbeda dengan di Indonesia.

Mengenai budaya. Mungkin karena saya hanya sehari di Malaysia, jadi saya belum seberapa concern mempelajari budaya asli disana. Itupun saya hanya di kawasan ibu kota yang notabene merupakan suatu kawasan heterogenitas kota yang terdiri dari beragam suku sehingga saya tidak bisa melihat ke-khasan budaya Malaysia sendiri. Saya tidak melihat proses batik malaysia yang sebenarnya beda dengan Indonesia, kita menggunakan canting dan mereka menggunakan kuas. Saya juga belum melihat budaya asli setempat yang katanya mirip dengan budaya Indonesia sehingga sering terjadi perdebatan kepemilikan. Budaya yang saya lihat waktu lalu hanyalah budaya India. Tetapi saya salute dengan budaya itu. Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke-2 didunia, tentulah jumlah penduduk dinegaranya sendiri membeludak. Itulah mengapa, seperti halnya orang China, penduduk India sering menyebar untuk mencari kehidupan yang lebih baik dinegara-negara lain. Hampir semua negara punya China town, hampir semua negara juga punya the little India atau perkampungan orang India. Begitu juga di Kuala lumpur Malaysia. 70% penduduk Malaysia beragama muslim, sisanya beragama lain termasuk Hindu, agama yang dipeluk kebanyakan orang India disana. Mungkin karena banyaknya orang Hindu India disana maka banyak pula terdapat Mandir/temple/kuil serta terdapat juga pusat persembahyangan umat Hindu di Batu Caves. Sayangnya, saya tidak sempat kesana.

Bunga untuk ke kuil Jalanan Little India KL

Sebagai penduduk pendatang, mereka masih sangat menjunjung adat istiadat India. Entah itu dikatakan egois dan sombong atau nasionalis dan cinta negaranya, sebagian besar dari mereka masih menggunakan kain Sari,kain tradisonal India. Masih makan masakan India dengan ke-khasan bumbu rempahnya. Masih heboh mendengarkan lagu-lagu India serta masih membentuk komunitas yang sangat kuat. tetapi, itulah cara India memperkenalkan diri kepada dunia. Budaya yang sangat kental membuat mereka memiliki identitas dimata dunia.

Hal-hal lucu lain yang saya lihat di Malaysia adalah bahasanya. Saya sering tertawa geli mendengar kawan-kawan malaysia kalau berbicara,saya juga sering tertawa membaca pengumuman-pengumuman berbasa Malaysia yang terpampang di negara ini. memang beberapa kata dalam bahasa malaysia hampir mirip dengan bahasa Indonesia, tetapi sebagian lagi malah justru terdengar aneh bagi saya.

Menurut wikipedia terdapat 3 perbedaan antara Bahasa Malaysia dengan bahasa Indonesia yaitu:

  1. Dari latar belakang penjajahan asing bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia lebih menyerap bahasa Belanda sedangkan bahasa Malaysia lebih menyerap Bahasa Inggris.
  2. Dari segi perlakuan, kedua-dua bahasa tersebut diperlakukan sesuai dengan kebijakan kebahasaan di negara masing-masing, namun ada perhimpunan yang mengatur bahasa Melayu yang disebut dengan Majelis Bahasa Brunei Darusalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM).
  3. Dari segi penyerapan kata di negara masing-masing, bahasa Indonesia yang didasarkan dari bahasa Melayu berdialek Riau menyerap pula bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti bahasa Jawa dll.

Selain itu, juga terdapat perbedaan-perbedaan ejaan antara bahasa Malaysia dengan bahasa Indonesia. Ketika zaman penjajahan, bahasa Indonesia menggunakan “oe” untuk bunyi “u”, sama seperti bahasa Belanda, namun setelah penaklukan Jepang ejaan tersebut diganti menjadi “u”. Di Malaysia sebelum tahun 1972, bunyi “ch” dieja dengan “ch” dan bahasa Indonesia menggunakan “tj”. Oleh itulah, perkataan “cap” telah dieja sebagai “chap” di Semenanjung Malaya dan “tjap” dalam bahasa Indonesia. Setelah “Ejaan Yang Disempurnakan” diperkenalkan pada tahun 1972, kedua-dua bahasa itu menggunakan ejaan yang sama, yaitu “cap”. Contoh ejaan lain yaitu “dj” (Indonesia) diganti dengan “j” seperti di Malaysia. Ada beberapa ejaan yang masih dipertahankan atas sebab sejarah, contohnya “wang” (Semenanjung Malaya) dan “uang” (Indonesia).

Banyak kata-kata lucu pada pengumuman-pengumuman dijalanan Malaysia yang sempat saya bidik dan saya abadikan dibawah ini…

Had tinggi Money Changer Dilarang menjaja Maklumat stesen pengumuman di bandara pengumuman bandara bandara bandara bandara bandara cek in bandara

ketibaan antar bangsa polislagu dalam sekelip

Oh iya, saya dulu menganggap bahwa Kuala lumpur adalah sebuah kota yang bersih dan tidak ada bertebaran sampah dimana-mana. Memang sih bersih ditempat-tempat yang dilihat orang,tetapi ada beberapa lokasi yang tidak seberapa terlihat ternyata juga jorok dan kotor. Saya sempat mengabadikan sedikit saja.

IMG_20130826_093706IMG_20130826_091609

Yah, banyak hal unik-unik yang sebenarnya bisa dipelajari di Kuala lumpur walau semalam saja. Bukan hanya sekedar belanja murah, bukan hanya sekedar menghabisan uang untuk memuaskan hasrat belanja, tapi juga bisa mempelajari hal-hal sekecil apapun disana. Sehari masih sangat kurang, mungkin nanti suatu saat saya akan berkunjung ke malaysia. Batu caves menjadi tujuan saya nomor satu, nomor berikutnya tentunya hal-hal yang masih berbau budaya… 🙂

^Sekian^

2 September 2013

Surabaya

About Women

I am nobody who really want to be somebody. Extremely introvert cheerful and easy going girl.. :) Thanks for visiting this blog... ^^

Posted on September 2, 2013, in experince. Bookmark the permalink. 3 Comments.

  1. indonesia ndak mau maju non, maunya korupsi mulu. haikzzzzz,,, apa kata dunia.

  2. lucu kamu terhadap Bahasa Malaysia… lucu juga bg saya terhadap Bahasa Indonesia…, Selamat Datang ke Malaysia… Pasal sampah itu susah untuk menjadikannya bersih.. sebab kedatangan warga asing yang datang dari negara miskin seperti India, bangladesh, dan seumpama dengannya ke negara Malaysia… dan membiasakan diri mereka membuang sampah dimerata2 tempat… masalah sampah adalah daripada sikap seseorang… pernah beberapa kali melihat warga Myammar* membuang sampah, and than terus kena marah ngan orang awam yang lalu lalang situ… ye laa Kuala Lumpur bandaraya kami.. kami dah jaga.. tapi warga asing itu yg menyebabkan kota kami kotor…

  3. Di tempat saya pun sama. Di pantai tanjung aru kota kinabalu. Banyak betul pelancong cina datang sampai 10 biji bus sekali datang. Beberapa kali saya sengaja memungut sampah mereka didepan mata mereka sendiri dan membuang ke dlm tong sampah. Nak marah mereka tak faham. Dan teritamanya kawasan yg ramai pendatang tanpa izin lah yg paling kotor. Mereka bina rumah haram diatas air dan membuang sampah ke dlm laut. Kasihan majlis perbandaran yg terpaksa jadi kuli pembuang sampah mereka yg bertebaran di laut. Sakit hati. Kalau dah datang negara orang cobalah ikut cara hidup disini.

Leave a comment