Category Archives: belgie

Rekem tua (oud Rekem)


Oud Rekem atau kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia memiliki arti Rekem tua yang maksudnya adalah, kota tua-Rekem, memiliki daya pikat tersendiri bagi pendatang. Kota kecil ini yang merupakan bagian dari Provinsi Limburg,distrik Lanaken Belgia yang terletak ditepi sungai yang juga mengalir ke kota Maastrich, The Netherland. Mengapa disebut tua, karena di kawasan ini terdapat banyak bangunan tua yang eksotik yang sangat menarik untuk dikunjungi. Rekem (bukan oud rekem) merupakan kawasan perumahan yang terletak ditengah hutan kota yang sebagian besar penduduknya adalah warga negara belanda yang kaya raya. Rata-rata tipe rumah dikawasan ini adalah Villa yang ditinggali oleh keluarga kaya yang memiliki halaman rumah sangat luas dengan beberapa kuda berkeliaran dihalaman rumahnya. Nah, kawasan oud rekem merupakan perumahan kaya jaman dulu yang masih menampilkan gaya arsitektur jaman kuno. Memasuki kawasan tersebut kita disuguhi oleh pemandangan jalanan paving batuan dengan model tembok rumah yang berdinding bata yang merupakan gaya khas eropa jaman dulu. Disana terdapat banyak bangunan kuno antara lain Gereja dan kastil yang dijadikan tujuan budaya oleh masyarakat setempat. Yang menarik dikawasan ini adalah, pengunjung disuguhi lokasi yang nyaman dan tenang untuk beristirahat di teras-teras cafe maupun dipinggir sungai yang tentunya tidak ada bising kendaraan karena kawasan tersebut hanya dikhususkan untuk pejalan kaki. Oud rekem memiliki beberapa bangunan tua yang dibangun pada tahun 1700an yaitu de museumkerek yang apabila diterjemahkan artinya adalah museumgereja yang dibangun oleh Ferdinand d’Aspremont-Lynden yang sempat dilakukan beberapa kali renovasi dan penambahan bangunan dikarenakan dianggap terlampau kecil. Gereka ini kini dianggap ideal untuk melakukan acara-acara budaya dan keagamaan. Selain itu, terdapat juga bangunana tua lainnya yaitu Museum Dr Humble yang dibangun pada tahun 1820. Yang menarik dari museum ini adalah, bangunan ini selain difungsikan sebagai museum juga dijadikan tempat praktek medis sehingga sering disebut museum aphotek. Karena banyaknya bangunan tua yang eksotik dan menyisakan keromantisan kota dikawasan ini, membuat saya tertarik untuk menceritakan sedikit ulasan tentang kunjungan saya dikawasan ini.

Bersepeda berkeliling oud rekem dimusim panas merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi saya. Oud Rekem menyimpan keromantisan yang tenang dan damai ditengah hirukpikuk kawasan perbatasan 3 negara. Terletak di perbatasan 3 negara yaitu Belgie-Belanda-Jerman, bukan berarti malah menjadikan kawasan ini sebagai kawasan ramai lalulalang tetapi justru malah sebaliknya, suasana tenang yang saya dapatkan. Rute bersepeda saya dimulai dari rumah tinggal sementara saya ditengah hutan Rekem menuju kawasan danau dekat vila peristirahatan. Saya biasa duduk ditepi danau itu untuk sekedar membaca buku yang sudah saya bawa dari rumah atau hanya sekedar melihat sepasang kakek nenek yang berjalan jalan dengan sisa kemesraan masamuda mereka menyusuri tepi danau bersama anjing peliharaannya. Setelah puas bersantai ditepi danau, perjalanan saya lanjutkan menyusuri jalan setapak dan jalan sepeda dipinggi Hutan yang menghubungkan kawasan tersebut dengan oud Rekem. Pintu masuk our rekem ditandai dengan jalanan paving batu sebagai pengganti jalanan aspal. Saya melewati Gereja tua dan beberapa bangunan tua yang difungsikan sebagai cafe untuk tempat bersantai para tetua. Yang biasa saya lakukan adalah duduk dibawah pohon yang terletak ditepi sungai sambil memandang jembatan yang terletak disisi kanan ataupun melihat perahu-perahu kecil melintas. Terkadang saya meluangkan sedikit waktu untuk mengunjungi teman saya berkebangsaan Thailand yang tinggal dikawasan tersebut. Tidak ketinggalan juga saya mengambil gambar pemandangan kota tua itu dan sesekali mencoba beberapa menu di cafe terkenal dikawasan mahal nan cantik itu. Kata teman saya dari Brussel, Oud Rekem merupakan kota kecil terindah dan termahal di Belgie. Saya pernah mencoba sekali merasakan jenis makanan yang katanya mahal di salah satu cafe yang juga katanya termahal dikawasan tersebut dimusim gugur tahun lalu. Tidak terlalu istimewa  untu rasa makannanya menurut saya, karena tidak jauh beda dengan cafe-cafe semacam boncafe ataupun cafe mewah lainnya di Indonesia. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa suasananyalah yang menurut saya sangat mahal. Suasana romantis dengan candle ligth dinner diiringi musik klasik eropa dimusim gugur yang dingin dan tenang itulah yang membuat saya merasakan europe taste nya..^^

Oud rekem yang mempersona dengan kastil-kastil tuanya dan tipe bangunan yang benar-benar eropa membuat saya ingin kembali mengunjungi kawasan ini suatu hari nanti.

^ sekian^

Kota kecil Lier, Belgia


Lier adalah sebuah kota kecil di negara Belgia yang masuk ke provinsi Antwerp. Berada kurang lebih 12 menit dengan menggunakan kereta dari stasiun pusat Antwerpen dan sekitar 30 menit dengan menggunakan bus juga dari stasiun pusat Antwerpen. Pada 1 Januari 2006 Lier memiliki populasi total penduduk sebanyak 33.272 dengan luas total area adalah 49.70 km persegi sehingga kepadatan penduduk dikota ini adalah sebesar 669 per kilometer persegi. Lier terkenal dengan birnya yang bernama Caves dan st. Gummarus serta terkenal dengan partry Lierse Vlaaikes yaitu jajanan khas yang berasa sangat manis. Selain itu, di Lier juga terdapat Van Hool, satu diantara manufacture bus terbesar di Belgia.
Terdapat beberapa tempat menarik untuk dikunjungi di kota kecil ini. Gereja St.Gummarus yang memiliki arsitektural bergaya ghotic yang dibangun di abad ke 14 merupakan salah satu gereja terbesar disana. Selain itu terdapat Zimmer tower, Chapel Saint-Peter’s serta Town hall yang bergaya rococo yang dibangun di abad 18 serta museum Timmermans-Opsomerhuis. Lier juga memiliki warisan budaya yang di nobatkan sebagai World Heritage site oleh UNESCO yang bernama The Beguinage yang dibangun pada abad ke 17. Selain itu Gereja besar lain yaitu St.Margarite juga dibangun di abad ke 17. Catatan sejarah menulis bahwa kota ini dulunya pada kisaran tahun 1496 menjadi kota yang terkenal dengan kisah pernikahan penting pada era sejarah eropa yaitu ketika Philip the handsome putra dari Maximilian of Austria menikah dengan Joanna of Castile. Putra mereka, Charles V yang lahir di Ghent (salah satu kota di Belgia) tahun 1500 merupakan hasil dari pernikahan blesteran Austria dan Spanish. Lalu kemudian, Raja Crhistian II dari Denmark dan istrinya, Isabella (Isabella merupakan saudara perempuan dari Charles V) tinggal di Lier dari tahun 1523 setelah mereka keluar dari kaum bangsawan Denmark dan berupaya untuk mendapatkan dukungan militer dari Charles V. Selain kisah sejarah di abad 16an, diLier juga terdapat suatu monumen yang mencantumkan nama-nama pehlawan yang meninggal pada tahun 1940-1945 ketika rezime Nazi masih berkuasa.

Lier merupakan kota kecil yang nyaman untuk dikunjungi. Gaya asrsitektural bangunan yang khas eropa serta jalanan yang masih berpaving batu a la jaman perang Eropa membuat saya sangat menikmati Lier dikala musim apapun. Lier merupakan tempat singgah saya setiap saya ingin berjalan-jalan seputaran Belgia maupun Luxemburg. Selain karena saya memiliki teman yang bersedia menerima saya untuk transit semalam sebelum bepergian dan rumahnya dekat dengan stasium Lier, saya memilih Lier karena memang kotanya sangat damai. Sepi dan bebas dari hiruk pikuk kota besar. Terhitung sekitar 5x saya mengunjungi dan bermalam di Lier, walau hanya 1 kali saya benar-benar berkeliling Lier tetapi saya sangat menyukai kota ini. Kota yang sepi, cantik,nyaman dan strategis karena berada dekat dengan kota besar dan kota mode Belgia yaitu Antwerpent.

NB: Thanks untuk Tom dan Teh Fani yang sudah mengijinkan saya bermalam beberapa kali di rumahnya. Dank je wel voor de lekker pancake Tom..^^

Sekolah musim dingin di desa pinggiran


Sekolah musim dingin yang saya ikuti tahun lalu tidak terlalu membuat saya tertarik untuk mengupasnya lalu menulisnya menjadi sebuah cerita. Tapi, karena terdapat beberapa moment menyenangkan dan memperoleh banyak teman dari sekolah itu sayapun akhirnya menulis pengalaman saya disekolah musim dingin yang saya ikuti di Maasmechelen. Maasmechelen merupakan sebuah kota kecil di pinggiran Belgia yang sebagian penduduknya merupakan warga pendatang atau imigran baik imigran gelap maupun “terang”..:p Sekolah yang saya ikuti adalah sekolah bahasa Belanda yang memang harus saya ikuti karena program yg saya lakukan kala itu. Sekolah bahasa yang bernama st. Barbara Institute ini bukan merupakan institute kenamaan, bukan merupakan the best one dan juga merupakan sekolah termegah dikawasan ini. Tetapi,sekolah ini merupakan sekolah dimana siswanya sebagian besar merupakan warga pendatang yang mempelajari bahasa supaya bisa memperoleh ijin tinggal dan ijin bekerja di negara tsb. Siswa yang belajar disana bukan merupakan siswa pandai dan malah mengesankan bahwa mereka merupakan siswa (maaf) Bego…  Lain halnya dengan sekolah musim panas yang saya ikuti, sekolah musim dingin ini jauh berbeda dan jauh dari kebidangan yang saya miliki. Tapi demi sebuah pengalaman hidup, akhirnya sayapun harus membetahkan diri berkumpul dengan siswa2 yang agak susah saya ajak berkomunikasi. Rata-rata sebagian besar dari mereka tidak bisa berbahasa Inggris maupun berbahasa belanda. Padahal hanya bahasa itulah yang saya bisa pakai selain bahasa negara saya sendiri.

Nah.. Hari pertama masuk sekolah membuat saya cukup antusias menjalani hari. Ekspektasi saya kala itu adalah saya akan bersekolah di kalangan internasional dimana siswa-siswinya adalah para pendatang dari, China,Maroko,Turki,Bosnia dan Italia. Tetapi, ternyata international community but can’t speak English well… i was dissapointed with it..^^ Teman yang nyambung saya ajak berkomunikasi hanyalah si pria kriwil tampan dari Italia yang memang pernah lama tinggal dan bekerja di USA dan merupakan sarjana teknik Elektro dan seorang wanita muda asal Bosnia yang sebenarnya tidak perfectly berbicara Bahasa Inggris, tetapi dia cukup PD untuk berbicara. Si Kriwil Italia itu cukup cerdas&ramah untuk diajak berbicara tetapi sangat Ge-Er karena sering saya ajak ngobrol. Mengingat sifat dasar pria Italia adalah menyadari ketampanannya sekaligus menyombongi ketampanannya sebagai daya tarik wanita. Tetapi, ke Ge-erannya itu memang tidak berbuah manis.. saya tidak tertarik dengan pria Italia..hahahah… lagipula dia tinggal bersama dengan kekasihnya yang berkebangsaan Belanda di kota Maastrich. so, tidak ada alasan bagi saya untuk tertarik dengan si kriwil… ^^ lalu, si Wanita muslim Bosnia teman saya yang bisa bahasa Inggris satu lagi adalah seorang wanita yang sedang hamil muda dan terkadang sok pintar dengan kemampuannya. Tetapi, wanita Bosnia ini adalah teman terbaikku disekolah dan juga merupakan tetangga saya yang Flatnya hanya beberapa ruas jalan dengan rumah saya sehingga kami sering masak bersama dirumahnya. Teman saya yang lain adalah dari china. Sangat sulit sekali berkomunikasi dengannya. Satu-satunya bahasa yang dia kuasai adalah bahasa China selain bahasa tubuh. alhasil, komunikasi saya dengannya hanya berlangsung dengan bahasa tangan ataupun bahasa tubuh… 🙂 Selain teman-teman yang saya sebutkan diatas, teman sekelas saya adalah berkebangsaan Turki dan Maroko yang merupakan warga yang mendominasi di kelas saya.

Jujur, saya tidak seberapa suka teman Turki saya karena terlalu berani dengan guru, suka menyolot dan berlaku tidak sopan. Padahal menurut saya, mereka bukan orang yang pintar. Sering saya merasa bosan dikelas hanya karena guru mengajarkan sesuatu yang berulang-ulang setiap harinya disebabkan oleh si murid Turki sangat lambat menerima pelajaran. Sedangkan teman Maroko saya, 2 orang wanita muslim Maroko yang sangat sopan, cantik dan baik. Satu orang menurut saya wajahnya mirip dengan artis Indonesia,tapi saya lupa namanya..^^, sedangkan yang satu lagi adalah wanita yang baik dan dewasa. Tetapi sayangnya, keduanya tidak bisa bahasa Inggris. Hanya Arab, Perancis dan sedikit berbahasa Belanda. Tapi komunikasi kami yang awalnya tidak lancar lama-kelamanaan menjadi jauh lebih baik. Beberapa bulan sekolah ini berlangsung dan beberapa kali kami melakukan study excecursie (SE) dimana kami berkeliling centrum Maasmechelen untuk mengaplikasikan kemampuan bahasa kami dan diakhiri dengan nongkrong dicafe. SE dilakukan on foot atau dalam bahasa Belandanya adalah Wandelen naar centrum. Bisa dibayangkan bagaimana suhu ketika itu, sangat dingin dan luar biasa berangin kering. Saya tidak seberapa suka suasana belajar dengan mereka karena mereka sering sok tahu terhadap banyak hal tetapi mereka sebenarnya tidak tahu. Tapi, untuk kegiatan SE ini saya suka dengan gurunya. Selain dandanannya modis, beliau juga cukup gaul dan lancar berbicara banyak bahasa antara lain  Inggris,Belanda,Jerman, Perancis dan sekarang sedang getol mempelajari bahasa Italia. Untuk itulah si guru sangat doyan berbincang dengan si kriwil untuk memperlancar bahasa Italianya.

Seiring berjalannya waktu dan seiring musim dingin berubah menjadi musim agak hangat, sayapun mulai bisa menikmati sekolah itu. Walau terkadang saya iri dengan teman saya bekebangsaan Jerman, Mexico,Columbia dan Bellarusia yang mengikuti sekolah Bahasa Belanda di desa lain yaitu di Lanaken dimana siswa-siswinya benar-benar Internasional yang sebagian besar sangat fasih berbahasa Inggris. Kelas mereka tidak didominasi oleh Turki-Maroko, tetapi seantero dunia dan sebagian besar merupakan mahasiswa Luar belanda yang Ingin menempuh kuliah di Maastrich University yang letaknya sekitar 3 km dari desa kecil Lanaken tersebut..

walau sekolah musim dingin saya agak membosankan, tetapi ketika saya disini dinegara saya, saya sangat merindukan suasana sekolah dimusim dingin. Saya bisa melihat salju turun dengan indahnya dari balik jendela kelas ataupun menikmati matahari pagi yang seolah mengintip dibalik awan tebal tetapi enggan untuk keluar dari persembunyiannya dihari dimana salju tidak turun.

NB: sangat disayangkan, walaupun saya pernah mengikuti program sekolah Bahasa Belanda di negara berbahas Belanda tetapi kemampuan Bahasa Belanda saya menurun drastis setelah saya kembali ke tanah air. Tidak ada yang bisa saya ajak berkomunikasi bahasa belanda, selain itu saya juga lupa berbahsa Inggris pefectly karena ketika saya di sana, saya keseringan mendengarkan&menggunakan bahasa Belanda. Alhasilll… saya sudah lupa bahasa Belanda dan sekarang lebih memilih untuk Berbahsa Inggris ria selain bahasa negara saya sendiri… 🙂 🙂 🙂

 

Transportasi umum di Belanda


Moda transportasi massal merupakan satu-satunya alat transportasi pilihan yang sering dan layak digunakan untuk menjelajah Negara Belanda ketika saya diBelanda dulu. Selain sepeda dan berjalan kaki, transportasi massal merupakan pilihan utama untuk berkeliling Belanda. Pertama kali, saya menginjakan kaki di Belanda transportasi bus lah yang berjasa mengantar saya dari Belgia kediaman sementara saya menuju Belanda. Kebetulan pada saat itu, saya bertempat tinggal di kota kecil di Belgia yang berbatasa nlangsung dengan negara Belanda bagian selatan dan negara Jerman. Saya akan menulis sedikit pengalaman saya tentang keunikan dan kemoderanan transportasi di Belanda…

here the story begin…..:)

Belanda merupakan negara indah, yang sedikit banyak sangat berkaitan dengan sejarah negara saya. untuk itulah saya menyukai negara kincir angin ini sekaligus menikmati pengalaman saya menjelajah negara indah ini. Hal yang membuat saya merasa nyaman untuk berkeliling belanda adalah sistem transportasinya yang modern. Berbeda dengan negara saya, warga negara ini menyukai dan lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum massal dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Bukan hanya karena lebih ekonomis jika dibandingkan dengan membeli bensin dengan kendaraan pribadi, namun juga dikarenakan oleh kenyamaanan transportasi massal dinegara ini. Berikut saya akan menceritakan jenis-jenis transportasi massal di Belanda yang pernah saya cicipi dulu:

1. Bus.

    Bus menurut saya, merupakan kendaraan ke2 bagi mahasiswa untuk berangkat ke kampusnya masing-masing selain mengendarai sepeda ataupun berjalan kaki tentunya. mahasiswa lebih memilih untuk menggunakan bus untuk mengantar mereka dari dormitory menuju kampus masing-masing. Pengalaman saya menjadi pengguna setia bus di belanda berawal dari ketika saya mengikuti sekolah singkat disalah satu universitas di negara tersebut yaitu di Utrecht. Saya harus bolak balik dari stasiun central yang sekaligus merupakan centrum dan pusat perbelanjaan menuju kampus saya dan asrama saya ketika itu.

    Salah satu bus di negara Belanda.

    Semua stasiun di Belanda pasti akan terkoneksi dengan halte bus,sehingga pengguna jasa kereta api tidak perlu repot-repot untuk menyewa taxi dengan harga mahal ataupun menunggu jemputan mobil pribadi seperti yang sering terjadi di negara saya. Bus, langsung terkoneksi dari setiap pintu keluar stasiun menuju tempat tujuan yang diinginkan. Bus dibelanda memiliki nomer masing-masing dengan tujuan yang berbeda setiap nomernya. sehingga pengguna bus diharapkan sudah mengetahui nomer bus yang akan mengantar mereka ke tempat tujuan dan tempat pemberhentian bus di halte masing-masing.

    Salah satu halte bus di kota Utrecht

    Setiap bus di Belanda harus menaikkan dan menurunkan penumpang di halte, bukan disembarang tempat. Setiap halte memiliki nama masing-masing dan setiap halte juga memiliki jadwal bus dan bus apa saja yang akan melewati halte tersebut. Masing-masing bus memiliki mesin tiket yang digunakan untuk pembayaran, jadi penumpang hanya menempelkan OV-chip card nya ke mesin tersebut pada saat masuk ke pintu masuk bus dan menempelkan lagi kemesin tersebut ketika turun dari bus tersebut. Dengan otomatis mesin tersebut akan mengurangi saldo yang ada di kartu tersebut.

    Mesin otomatis untuk pengurangan saldo OV-chip card di bus maupun stasiun kereta api Belanda.

    OV-Chip card merupakan kartu pembayaran bus. Belanda menggunakan sistem otomatis dalam hal pembelian tiket transportasi. OV-chip card merupakan salah satu kartu otomatis dari sistem transportasi belanda yang merupakan kartu dengan saldo tertentu yang digunakan untuk pembayaran tiket bus maupun kereta api. OV-chip card terdapat 2 macam, yaitu untuk pendatang dan mahasiswa sementara yang tidak tinggal dalam jangka tahunan seperti saya dan kartu jangka panjang hingga tahunan. kartu tersebut dapat dibeli ditempat pembelian tiket dengan harga kartu kosong sekitar 7 e (untuk kartu sementara sebagai pendatang) dan dapat diisi saldo sesuai dengan keinginan kita. pembelian saldo dapat dilakukan dimesin pembelian otomatis yang terdapat di stasiun kereta api maupun di tempat pembelian tiket kereta api di stasiun kota.

    OV-chip card untuk pendatang yang tidak menetap dalam hitungan tahun di Belanda.

    OV-Chip card untuk warga atau pendatang yang tinggal lama di Belanda.

    Perbedaan dari OV-chip card biru dan kuning adalah kemudahan dalam mendapatkan tiket tersebut dan fasilitas yang didapatkan. OV biru lebih mudah didapatkan, dalam hitungan menit saya bisa memperoleh kartu ini di tempat pembelian tiket. Berbeda dengan OV kuning, perlu beberapa waktu dan beberapa syarat seperti menunjukkan kartu tinggal sementara atau menetap dibelanda dan harus bertempat tinggal di Belanda. Dengan kartu OV kuning ini, selain dapat lebih murah untuk memperoleh tiket bus, juga memperoleh diskon 40% untuk membeli tiket kereta api. Tetapi untuk memperoleh kartu ini, harus membayar sekitar 50 e maka kartu tersebut dapat digunakan selama setahun dengan memperoleh diskon 40% untuk pembelian tiket kereta api. Seperti halnya OV biru, OV kuning juga menggunakan sistem saldo pembelian. Saldo dapat dibeli di mesin pembelian tiket maupun di tempat pembelian tiket di stasiun.

    Mesin pembelian saldo OV chip card sekaligus mesin pembelian tiket kereta api secara otomatis.

    Selain menggunakan OV-chip card, saya juga pernah menggunakan tiket lain yang disediakan oleh sopir bus tetapi harganya tentu akan lebih mahal. selain tiket yang dapat dibeli di sopir bus, terdapat tiket lain yang dapat dibeli di supermarket. Sebelum adanya tiket yang bernama OV-chip card,strippen card ini merupakan tiket populer yang lebih murah dari pada tiket yang dijual oleh sopir bus. Tetapi dengan adanya OV-chip card,pengguna bus lebih memilih menggunakan OV yang relatif jauh lebih murah lagi. Tetapi, OV chip card tidak berlaku di beberapa kota diBelanda khususnya di daerah perbatasan dengan negara lain. Saya tidak tahu apa alasannya, tetapi yang pasti OV tidak bisa digunakan di Maastricht, salah satu kota di Belanda yang berbatasan langsung dengan Belgia dan Jerman.

    Bus dikawasan belanda akan datang dalam hitungan menit tergantung kepadatan kota. Jika dikawasan mahasiswa, bus dengan tujuan maupun nomer yang sama akan melewati halte tertentu setiap 7-15 menitan. Bahkan ada bus yang datang setiap 3 menitan ke halte tertentu. namun, di kota kecil yang tidak banyak penduduk dan pengguna busnya, bus akan melewati halte setempat setiap 1/2 hingga 1 jam sekali.

    2. Kereta Api

    Negara Belanda memiliki sistem transportasi kereta api yang sangat modern, dimana trsanportasi ini dinaungi oleh NS yaitu perusahanaan jasa perkeretaapian negara Belanda. Kereta api merupakan pilihan utama bagi penduduk Belanda yang bekerja di luar kota. Mereka lebih memilih untuk memarkir kendaraan pribadinya di stasiun terdekat,lalu kemudian menggunakan jasa kereta api untuk menuju ke kota lain. Kereta api di Belanda berjalan hampir 24 jam khususnya di kala weekend. Pengguna jasa kereta api bisa mulai menggunakan jasa ini sekitar pukul 6 pagi dengan jadwal yang akan sedikit berbeda setiap harinya. Khusus untuk jadwal kereta api, pengguna dapat mengakses langsung jadwal kereta api sekaligus koneksi kereta apinya melalui situs resmi NS yaitu http://www.ns.nl. Dengan menggunakan situs tersebut, saya dapat mencatat dan membuat trip dengan nyaman dan tentunya tidak terdapat keterlambatan sedikitpun berdasarkan jadwal yang ada di website tersebut.

    Sebagian besar kereta api di Belanda, akan melewati utrecht central statiun (UC) sebagai stasiun penghubung antara kota-kota besar di Belanda karena kota ini memiliki posisi ditengah-tengah negara Belanda. Selain Stasiun-stasin besar seperti UC, Belanda juga memiliki stasiun-stasiun kecil yang terdapat dikota kecil. Terdapat kereta api berjenis berbeda yang melewati stasiun kecil. Intercity merupakan jenis kereta api cepat yang hanya melewati kota-kota besar dan berhenti di stasiun-stasiun besar saja, sedangkan kereta api lainnya (saya lupa namanya, yang pasti warnanya putih dan biru biasanya) akan lebih lambat karena akan berhenti distasiun-stasiun kecil.

    salah satu sudut di stasiun Utrecht central.

    Salah satu Stasiun di kota kecil pinggiran Utrecht.

    Pembelian tiket kereta api seperti halnya pembelian saldo OV, bisa dilakukan di tempat pembelian tiket maupun di mesin pembelian tiket yang sama dengan mesin pembelian saldo OV. Tiket Kereta api dibelanda umumnya Berwarna kuning dan berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan tiket kereta api di Belgia. Selain pembelian tiket di stasiun, terkadang terdapat promo tiket kereta yang bisa didapatkan dengan harga jauh lebih murah sekitar 12.5 e yang dapat digunakan dalam sehari ke kota manapun dan berapa kalipun di Belanda. Biasanya promo ini berlansung dalam kurun waktu dan pada moment2 tertentu saja yang bekerja sama dengan supermarket tertentu di Belanda. Biasanya, jika terdapat promo tiket murah ini para mahasiswa dan penduduk setempat berbondng2 untuk membelinya. Karena harganya sangat jauh lebih murah, bayangkan dengan 12.5 e kita dapat berkeliling Belanda dari ujung ke ujung pulang-pergi yang mana dengan harga Normal bisa mencapai 50 e dari Belanda utara ke Belanda selatan. Tapi, penggunaan tiket ini biasanya baru boleh dimulai dari jam 9 pagi dimana tiket tersebut sudah harus di stempel terlebih dahulu dimesin stempel di stasiun. Jika ketahuan melanggar syarat-syarat penggunaan Dag-card ini maka akan dikenai denda sebesar 35 e (kalau tidak salah).

    mesin pembelian Tiket kerata api

    Tiket kereta api di Belanda

    Jadwal pemberangkatan kereta api dan tujuannya dapat dilihat pada papan atau board pengumuman di masing-masing stasiun. Atau jika board dirasa terlalu jauh atau kita tidak tau letak papan tersebut di suatu stasiun, kita dapat menanyakan langsung ke petugas yang biasanya stand by di stasiun tersebut. Pada board tersebut tertera tujuan kereta api, jenis kereta api (apakah itu kereta api antar kota atau kereta api yang melewati dan berhenti di kota kecil) dan gate atau pintu pemberangkatan kereta api.

    Papan pengumuman keberangkatan kereta api di Utrecht central station.

    Interior kereta api Belanda

    Selain bus dan Kereta api, terdapat transportasi tram dan metro yang melintas di kota-kota besar di Belanda. Saya tidak terlalu sering menggunakan trem maupun metro di Belanda, tetapi yang saya tahu tidak semua kota di Belanda memiliki metro maupun tram. Den haag,amsterdam dan Roterdam merupakan beberapa kota di Belanda yang jasa tram nya pernah saya cicipi. ^^ dan dari kesemua transportasi umum di Belanda, semuanya memilik daya tarik tersendiri bagi saya.

    Oh iya..selain transportasi masal seperti yang saya ceritakan diatas, masih ada satu jenis transportasi lagi yang menarik untuk dicoba di Belanda sebagai negara Kanal dunia, yaitu perahu. Hampir setiap kota di Belanda memilik transportasi ini untuk daya tarik pariwisata. Range harga yang ditawarkan adalah sangat beragam, ada yang 6 e setiap putarannya dan ada yang mencapai 13 e setiap putaran yang rata-rata berdurasi hampir 1 jam. namun sayangnya saya tidak pernah mencicipi wisata air di negara ini karena cuaca dan angin yang tidak memungkinkan bagi saya untuk mencicipinya. Tapi, saya sudah sangat menikmati dan mengambil banyak pengalaman berharga dengan melihat kemoderenan sistem transportasi di negara tersebut.

    :):):)

    winter in Luxembourg


    Trip saya kali ini adalah mengunjungi suatu negara dengan urutan ke 167 terkecil dan merupakan negara terkecil di Eropa. lagi-lagi dan tidak juga bosan, tripmate saya kali ini adalah Lidya..(thanksss for this trip..hihihi..).. sebagaimana seperti pada tulisan saya sebelumnya tentang Brugge,lagi2 trip kami berawal dari kebosanan kami dengan aktivitas sehingga kamipun berupaya lari dari kepusingan2 yang ada… untuk itu kami menggunakan kata MINGGAT sebagai istilah kami jika akan ngetrip ke kota-kota tertentu… nah,tujuan minggat kami kali ini adalah Luxembourg sebuah negara yang super kecil tapi super indah, super kecil tapi super kaya dan super kecil tapi sangat unforgetable..

    Rencana trip dimulai dengan rapat malam jumat via YM dan skype. rapat kala itu hanya dihadiri oleh kami ber-2..Tantri dan Lidya..sebagai anggota Minggaters koneksi Belgium.:). rapat besar berjalan lancar dengan menghasilkan notulen rapat mengenai Bekal Piknik kami… saya membawa jus appel, Lidya membawa jus jeruk, saya membawa roti, Lidya membawa Mentega dan keju, saya membawa ayam panggang dan saose, lidya membawa nasi putih dan seterusnya. Rapat besar kami kali itu hanya berkutat dengan barang bawaan dan jadwal kereta yang akan kami naiki. Jumat malam, kamipun berkumpul di rumah teman kami, lagi2 warga Indonesia yang berdomisili di Lier,Belgium..:) (thanks for teh Fani and Ton yang sudah menerima kami sebagai tamu transit dikala hasrat minggat kami memuncak…^^ ). Pukul 9 malam kami sudah berkumpul di Lier dan memantapkan rencana untuk hari esok. Kala itu bersalju, ramalan cuaca di internet menunjukkan bahwa keesokan harinya salju akan turun deras dan temperaturpun merambat turun hingga mencapai suhu -6 derajat. Tapi, sesuai dengan salah satu lagu nasional negara kami yaitu Maju tak gentar..kamipun mengikuti lagu tersebut… tetap Minggat dikala badai…

    Seperti biasa, kami baru memulai tidur pada lewat tengah malam dan seperti biasa pula kami harus sudah bangun pukul 4 pagi untuk menyiapkan perbekalan karena kali ini kami harus mengejar kereta terpagi yaitu jam 6,karena perjalanan menuju Luxembourg sekitar 4 jam dengan Train.. jam 5.30 pagi kami sudah bergegas menuju stasiun Lier..dan… ketika kami membuka pintu rumah… gludaaaakkkkk…benar-benar salju turun dengan derasnya..angingpun bertiup dengan kencangnya… walau persiapan musim dingin yaitu pakaian hangat dilengkapi dengan tutup telinga,sarung tangan dan slayer telah bertengger ditempat masing-masing pada tubuh kami, dengan kondisi badai salju seperti ini kami pun sempat menutup pintu rumah kembali untuk masuk kedalam rumah. Tapi, lagi-lagi sesuai dengan lagu nasional maju tak gentar..kamipun lagi-lagi maju tak gentar untuk minggat.. 🙂

    yupppzzzz…. dengan tertawa-tawa menertawai kegilaan kami pada pagi buta itu,kamipun berangkat menuju stasiun kereta Lier. Kereta yang akan mengantarkan kami menuju perbatasan Belgia dan Luxe pun tiba. Perjalanan menuju kota Arloon,perbatasan negara belgia dengan luxe, membutuhkan waktu 4 jam dengan sebelumnya melakukan 1 kali transit (yang saya lupa dikota mana kami transit kala itu..) yang pasti kami transit.. Indahnya Pemandangan Belgium kala salju, khususnya pemandangan perbukitan bersalju dan hutan pinus yang berwarna putih membuat kami sangat menikmati pemandangan. Karena perjalanan yang sangat panjang, kamipun menyempatkan diri untuk tidur sejenak untuk menyimpan tenaga. oh iyaa… Kala itu kami menggunakan weekend retoure ticket dimana harganya hanya 10 euro pulang pergi yang harus dilakukan pada  saat weekend dari Lier sampai ke Arloon. Kami sengaja membeli tiket hanya sampai Arlon dengan menggunakan weekend retoure untuk menekan biaya perjalanan, baru kemudian dari Arlon kami harus menunggu kereta berikutnya yang datang 1 jam kemudian yang akan mengantarkan kami menuju Luxe dengan tiket seharga 10.5 euro Pulang pergi pada hari yang sama. Jadi dengan cara seperti itu kami hanya membutuhkan 20.5 euro pulang pergi dari Lier menuju Luxe. Sebenarnya ada tiket langsung menuju Luxe tetapi harga sangat jauh lebih mahal yaitu sekitar 48 euro Pulang pergi.

    Stasiun Arlon

    Salah satu sisi stasiun arlon

    salah satu Katedral di kota Arlon

    4 jam berlalu dan akhirnya kami sampai di Arlon, sebuah kota kecil yang sepi dan sunyi apalagi waktu itu musim salju. Waktu menunjukkan hampir tengah hari kala itu,dan kami harus menunggu selama 1 jam sebelum kereta berikutnya datang. Makan dan berfoto menjadi agenda kami selain berjalan sejenak mengitari beberapa sudut kota arlon yang sepi- untungnya salju tidak turun-. Akhirnya kereta yang akan mengantar kami selama 18menit menuju Arlon datang. Saya tidak mengabadikan kereta api yang kami naiki dan tidak mengabadikan terlalu banyak suasana di Arloon, saya lebih memilih untuk menyiapkan diri untuk Luxembourg.

    Bekal makan siang kami…:)

    Sampailah saya di negara kecil itu. Dengan berbekal Peta Luxe yang saya dapatkan di Tourist informasi yang selalu ada disisi stasiun saya dan teman bergegas menuju tujuan utama saya yaitu kawasan tua yang terletak dilembah yang dinobatkan sebagai World Heritage oleh UNESCO. Lembah tersebut merupakan kawasan bagian bawah Luxe yang sebagian besar merupakan peninggalan jaman perang yang berupa benteng dan jembatan yang bermaterial bebatuan. Saya tak habis pikir bagaimana orang-orang jaman dulu khususnya jaman perang,membangun jembatan yang indah dan semegah itu. Perlu berjalan selama hampir satu jam melewati pusat kota untuk tiba di kawasan lembah dengan berjalan kaki. Dibawah salju yang mengguyur kian deras, kamipun berjalan menuju lembah tujuan kami dengan sesekali masuk ke toko di pusat perbelanjaan untuk sekedar mencari kehangatan sambil mencari sale..heheheh… Dikawasan negara dingin khususnya dimusim bersalju, saya sering masuk ke pusat perbelanjaan untuk mencari kehangatan, sebaliknya dinegara saya, saya sering berjalan-jalan dipusat perbelanjaan yaitu mall untul sekedar  mencari AC.. heheh.. diEropa saya melakukan habbit yang terbalik dengan di negara saya…

    Akhirnya lembah yang saya cari-cari berhasil ditemukan. Lembah yang indah dan sepi dan juga putih..covered by the snow… saya tidak mau telalu banyak cing-cong dan berkoar-koar dengan suasan disana, yang pasti.. it was fantastic!!!!!! Saya menyaksikan sebuah kawasan indah tempo dulu khas Eropa diLembah luxe yang sebaliknya terdapat pusat kota modern dibagian atas lembah tersebut… tidak Salah UNESCO menobatkan negara ini sebagai salah satu negara yang masih melestarikan warisan budaya dengan melihat beberapa bangunan tua,benteng2 dan jembatan2 serta monument2 yang masih terawat,tertata sempurna dan sama sekali tidak terbengkalai. Sungguh indah dan luar biasa… Beberapa foto dikawasan lembah (karena saya tidak seberapa tertarik untuk berfoto di pusat kota modern luxe) akan saya tampilkan dalam tulisan ini termasuk beberapa foto saya di monumen penghargaan UNESCO untuk luxembourg.

    selain mengunjungi Luxe kawasan lembah,saya juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa kawasan pemerintahan di negara tsb. salah satunya adalah gedung parlemen yang memiliki beberapa penjaga yang mirip patung berdiri tegak didepannya. Beberapa lokasi yang kami kunjungi berdasarkan petunjuk dari peta yang kami dapatkan dari tourist informasi. Sayangnya beberapa lokasi yang ada dipeta terlalu jauh dan juga tidak ditemukan, padahal haripun sudah semakin gelap sehingga kami harus beranjak pulang kembali ke Belgia. Perjalanan Ke Luxe berakhir sampai disitu, dan pada saat itu kami berjanji untu kembali kesana lagi dikala musim panas namun hingga waktunya saya kembali ke Tanah air saya belum mengunjungi Luxe untuk kedua kalinya. Semoga lain waktu saya masih mendapatkan kesempatan itu lagi…:)