Me time: pentingkah?


Me time adalah salah satu kosakata yang aneh menurut saya,. ๐Ÿ˜€ Anehnya bukan karena bentuk katanya yang cenderung singkat atau arti dari kata me time, tetapi lebih kearah konsep dan pemahaman dari me time yang menurut saya sendiri adalah sebuah keanehan. Saya tiba-tiba ingin menulis sebuah tulisan dengan judul ini gara-garanya baru membaca buku kiriman dan tulisan dari teman saya yang judulnya sama dengan judul tulisan yang akan saya tulis di minggu siang kesorean yang cenderung mendung ini.. : )

Oke.. mari kita browsing-googling or what ever tentang arti kata “ME TIME”. Menurut websitenya koran nasional kompas, โ€œMe-Timeโ€ adalah waktu untuk diri sendiri tanpa kehadiran orang lain, sehingga kita bisa beraktivitas sendirian (atau bahkan tidak melakukan apa-apa).

Lalu, mari kita browsing asal mula kata ME TIME dipopulerkan. hhhhhmmmm… setelah saya browsing beberapa menit, saya tidak menemukan jawaban ini. Mungkin ulasan tentang mulai tenarnya kata ME TIME tidak seberapa penting dibandingkan dengan arti kata me time itu sendiri.

Nah.. OK saya setuju bahwa ME TIME adalah suatu waktu dimana seseorang ingin bebas dan melakukan hal-hal yang mereka inginkan, sesuai dengan keinginan mereka dan tidak dibebani oleh tugas-tugas lain yang diperuntukan untuk orang lain. Ya sesuai dengan arti katanya sendiri, ME TIME adalah WAKTU Ke-SAYA-an. Tetapi saya, sebagai wanita kantoran justru merasakan bahwa ME TIME saya terlalu banyak dan malah bekerja di kantor adalah rekreasi menurut saya. Jadi ME TIME adalah kantor saya selain dengan membaca novel atau buku-buku yang sedang ingin saya baca. Jadi anehnya, saya justru merasa bahasan tentang ME TIME adalah sesuatu yang tidak penting. Eitssss… tidak penting menurut saya belum tentu tidak penting menurut yang lainnya, karena setiap orang memiliki kehidupan yang berbeda-beda.

Ok, di dunia ini, tidak melulu wanita adalah seperti saya yang bekerja di kantor dengan suka cita. Banyak sekali wanita yang karena satu dan lain hal (baik terpaksa maupun tidak) memilih untuk menjadi wanita tidak bekerja/ibu rumah tangga full dibandingkan dengan menjadi ibu bekerja. Nah ternyata, wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga jauh lebih besar probabilitas terserang stress dan depresi dibandingkan dengan ibu bekerja.ย Sarah Damaske, seorang profesor Perburuhan dan Ketenagakerjaan di Pennsylvania State University melakukan penelitian untuk membuktikan hal tersebut. Hasilnya adalah ternyata ibu bekerja lebih bahagia dibandingkan dengan ibu rumah tangga full time. Ibu bekerja (khususnya yang bekerja di bidang yang dia suka) justru akan lebih memiliki banyak hiburan dan kegiatan yang dapat terhindar dari depresi dibandingkan dengan ibu rumah tangga.

Penelitian lainnya yang dilakukan dengan menggunakan teknik survey juga menunjukan hasil yang hampir sama.ย Menurut survey tersebut, secara rata-rata, ibu rumah tangga (yaitu ibu tak bekerja yang punya anak <18 tahun) mengalami tingkat rasa sedih, stres, marah, serta depresi lebih tinggi dibandingkan perempuan bekerja. Ibu rumah tangga juga kurang bisa menikmati kebahagiaan, serta rendah rasa ingin belajar sesuatu yang menyenangkan. Survey tersebut menunjukan, 41% Ibu rumah tangga merasa cemas, 26% merasa sedih, 50% stres, 19% merasa marah, dan 28% didiagnosa depresi. Sementara, untuk ibu bekerja (paruh waktu maupun kerja penuh waktu dengan usia anak sama), angkanya di bawah itu.

Nah, salah satu upaya untuk menghindari tinggkat stress dan depresi (khusunya bagi ibu rumah tangga) adalah dengan memiliki ME TIME. Jadi, para ibu rumah tangga tersebut dapat terhindar dari jenuh, rasa tidak berguna maupun perasaan-perasaan kesepian yang kalau dibiarkan terus maka akan mengganggu stabilitas mental mereka. Padahal seorang ibu adalah titik pusat dari kebahagiaan dan kedamaian keluarga.

Jadi, kalau kembali ke pratanyaan dalam judul tulisan saya ini, apakah ME TIME penting? jawaban saya PENTINGย  khususnya bagi orang-orang yang memang sangat membutuhkan. Kalau saya, bekerja di bidang yang saya sukai dan melakukan hal yang saya sukai di bidang pekerjaan saya adalah ME TIME yang menyenangkan buat saya. Taking care keluarga juga menyenangkan buat saya, toh juga semuanya terasa menjadi sangat mudah dan menyenangkan jika kita dapat memanagenya (of course i need jasa cleaning service dan laundry untuk memudahkan hidup saya) . Saya tidak terlalu ideal harus bersih-bersih setiap hari ataupun memasak setiap hari hanya demi mendapatkan citra sebagai istri yang baik.. hehehe… Toh keluarga saya tidak mempermasalahkan itu.. jadi, saya merasa beruntung sekali karena merasa bahwa ME TIME saya adalah hidup menjadi saya seperti sekarang ini… setiap hari adalah ME TIME saya.. ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚ ๐Ÿ™‚

About Women

I am nobody who really want to be somebody. Extremely introvert cheerful and easy going girl.. :) Thanks for visiting this blog... ^^

Posted on November 5, 2017, in experince. Bookmark the permalink. 4 Comments.

  1. sebagai perempuan yg sudah menikah, โ€˜me timeโ€™ ini penting banget menurutku mbak. Karena happy mom/happy wife will raise a happy family ๐Ÿ˜Š terima kasih untuk postingannya ya ๐Ÿ˜Š

  2. Kaimat-kalimat terakhir setuju banget.
    Ih aku suka sedih kalo istri, pasangan, wanita yang baik bagi pasangannya adalah rajin masak-masak dan bersih-bersih. Kalo emng itu, ooh, I might have never been one. ๐Ÿ˜ฅ
    Dan,,,aku malah kalo bisa dapat pasangan yang jago masak. ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€

    Btw, senang baca tulisan Mba Tantri lagi.

    -Yuna- ๐Ÿ™‚

Leave a comment