Sisa kejayaan Belanda di Surabaya


Surabaya merupakan satu dari sekian banyak kota besar di Indonesia yang dijadikan basis perkembangan perekonomian dan pemerintahan jaman penjajahan Belanda. Sebagai bukti perkembangan Surabaya di era kolonialisme adalah banyaknya sisa-sisa bangunan belanda yang masih berdiri kokoh dan masih difungsikan hingga kini dan bahkan banyak dari bangunan tersebut dijadikan pusat kegiatan pemerintahan Surabaya dan masih terawat hingga kini. Walau ada beberapa bangunan sisa penjajahan yang mangkrak dan tidak terawat serta ada yang dibongkar,namun tidak sedikit juga yang masih difungsikan dan dirawat dengan baik.

Beberapa literature berbahasa belanda banyak membahas tentang perkembangan arsitektur di Surabaya yang tentu saja terkait dengan berdirinya gedung-gedung peninggalan masa penjajahan di Surabaya. Seperti misalnya buku karangan Feber dan GH.Von yang berjudul Oud Soerabaia (Surabaya tua), De Geschiedenis van Indie’s voornamste koopstad in de eerste kwarteeuw sedert hare instelling 1906-1931 dan Nieuw Surabaya (Surabaya baru)  dan beberapa buku terbitan lain berbahasa belanda tentang kota Surabaya. Selain buku, beberapa jurnal dan artikel berbahasa Belanda juga pernah membahas tentang arsitektur Belanda di Surabaya seperti : IBT locale Technik 3, No.1, 1934, Het Raadhuis te Soerabaja, Hal 12-14 dan IBT locale Technik 5. No.6 , 1936, Werken van het AIA Bureau te Soerabaja, Hal.135-139. Beberapa karya ilmiah Arsitektur dan buku arsitek yang ditulis oleh researcher maupun arsitek Indonesia yang concern di bidang bangunan kuno bangunan kolonial Belanda di Indonesia juga pernah dibuat dan dicetak. Beberapa diantaranya adalah buku yang dibuat oleh Yulianto Sumalyo, “Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia” dan buku karangan Hardinoto, “Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di Surabaya (1870-1940)”. Berbekal dari rangkuman beberapa tulisan ke-Arsitekturan yang ada, saya menggarisbawahi beberapa hal menarik tentang keberadaan dan sekelumit sejarah tentang bangunan tua yang ada di Surabaya tersebut dan saya rangkum dalam tulisan ini.

Saya memulai cerita dari mulai berkembangnya kota Surabaya yaitu setelah berpindahnya kekuasaan VOC langsung kepada pemerintahan Belanda terhadap kota Surabaya yaitu tahun 1806. Ketika itu Surabaya yang masih merupakan kota pemukiman kecil berangsur menggeliat menjadi sebuah kota bergaya Eropa kecil sepanjang sungai yang berada disekitar jembatan merah. Benteng-benteng mulai dibangun ditepi laut untuk mempertahankan kota dari serangan Inggris. Tahun 1830, pada saat pemerintahan gubernur Jenderal Van den Bosch diputuskan untuk membangun benteng yang mengelilingi kota Surabaya yaitu benteng Lodewijk. Batas paling selatan dari benteng tersebut adalah kawasan Pasar besar sekarang. Sejak itu, surabaya menjadi kota perbentengan dimana kota tidak bisa mengalami perluasan keluar benteng. Setelah benteng tersebut dibongkar pada 1 April 1870 dan dikeluarkan undang-undang gula (Suikerwet) dan undang-undang agraria (Agarischewet) Surabaya menjadi kota yang berkembang dengan fasilitas dan prasarana yang modern. Surabaya pun berkembang pesat dan semakin pesat pada tahun 1906 sejak dikeluarkannya undang-undang desentralisasi yang pada pokoknya memberikan pemerintahan sendiri kepada kota Surabaya. Tahun 1906 luas kota Surabaya hanya 4275 ha dan pada tahun 1930-an berkembang menjadi 8280 ha. Daerah perumahan untuk orang-orang Eropa berkembang ke Selatan, seperti daerah Gubeng, Ketabang, Darmo, Sawahan dan sebagainya. Hanya dalam tempo kurang lebih 30 tahun, Surabaya tumbuh menjadi kota modern dengan sarana dan Prasarana yang terus berkembang. Perkembangan Surabaya menjadi kota modern tentu saja tidak lepas dari jasa Arsitek yang turut menyumbangkan ide dan karyanya untuk pembangunan di Surabaya. Tipe bangunan yang sebelumnya-sebelum tahun 1900- bergaya The Empire style yang dipopulerkan oleh Deandels kemudian diubah menjadi modern style yang disesuaikan dengan suhu udara yang terik di Surabaya. Itulah mengapa, bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Surabaya berjendela tinggi serta banyak terdapat celah dan ruang yang memungkinkan hembusan angin banyak masuk kedalam ruangan sehingga akan lebih sejuk. Beberapa nama Arsitek yang memberikan sumbangsih terhadap pembanguan Surabaya bernaung di bawah beberapa perusahaan baik negeri maupun swasta antara lain:

  • Departemen BOW (Burgerlijke Openbare Werken)-semacam dinas pekerjaan umum-,
  • Gemeente Surabaya (semacam gedung pemerintahan kota,
  • Perusahaan swasta,
  • N.V.Architecten-ingenieurs Bureu Hulswit&Fermont te Weltevreden en Ed.Cuypers te Amterdam
  • Biro arsitek Job&Sprij
  • Biro Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureu

Beberapa karya aristek Belanda yang dibangun di Surabaya:

  • Gedung Nederland Indische Artsen School (NIAS) yang terletak di Viaductstraat (sekarang jl.Dharmahusada). Gedung ini dibangun pada tahun 1921-1922. Arsitekturnya adalah Wiemans dari BOW.
  • Gedung Hoogere Burgerschool Soerabaia (HBS) di HBS straat (sekarang jl.Wijaya kusuma) yang sekarang digunakan sebagai gedung SMA 1 dan 2. Gedung ini dibangun pada tahun 1923. Arsiteknya adalah J.Gerber dari BOW. Gerber juga merupakan Arsitek gedung sate yang terkenal di Bandung.
  • Gedung Telefoon Centrale van Surabaia-zuid Mergojoso terletak di Mergojoso. Gedung ini dibangun pada tahun 1913. Arsiteknya adalah FJL.Gijsels dari BOW. Sekarang gedung ini sudah dibongkar.
  • Gedung Middelbaar Technische School yang terletak di Prins Hendrik-laan (sekarang jl.Patua). Gedung ini sekarang digunakan sebagai gedung STM I,Surabaya.
  • Post kantoor Soerabaia yang terletak di Regenstraat (sekarang Jl.Kebon rojo). Gedung ini didirikan pada tahun 1926-1928. Arsiteknya adalah GJPM.Bolsius dari departement BOW. Gedung ini sampai sekarang fungsinya masih tetap sebagai Kantor Pos Surabaya.
  • Gouverneure Kantoor, yang terletak di Aloen-Aloen straat dan Johar-laan (sekarang jl.Pahlawan no.18). Gedung ini mulai dibangun pada bulan Mei 1929 oleh NV.Nedam, selesai pada bulan Agustus 1931 dan mulai digunakan pada tanggal 10 Desember 1931. Arsiteknya adalah Ir.W.Lemei yang dibantu oleh staff nya, H.A.Breuning dan WB Carmiggelt dari Landsgebouwdients (jawatan gedung-gedung negara).
  • Nieuwe Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting, yang terletak di viaducstraat (sekarang Jl.Darmahusada). Gedung ini didirikan pada tahun 1938. Sekarang masih berfungsi sebagai RSU Dr.Soetomo, arsiteknya adalah Ir.W.Limei dari Landsgebouwdients (jawatan gedung-gedung negara).
  • Staadhus te Surabaia, yang terletak di Ondomohen Weg (sekarang jl.Taman Suryo), selesai dibangun pada tahun 1925. Gedung tersebut sampai sekarang masih digunakan sebagai gedung kotamadya Surabaya. Sebenarnya Citroen sudah merencanakan gedung ini sejak tahun 1916-1917. Pada Tahun 1920 perencanaan gedung ini mengalami perubahan, baru pada tahun 1925 gedung ini selesai dikerjakan.
  • Rumah dinas walikota Surabaya yang terletak dijalan taman surya yang dibangun bersamaan dengan pembangunan gedung Kotamadya Surabaya.
  • Jembatan kayu dikebondalem direncanakan oleh Arsitek GC.Citroen pada tahun 1918. Sekarang jembatan ini sudah diganti dengan jembatan beton. Nama kebondalem sebenarnya adalah nama taman simpang. Sekarang jembatan ini terletak dijalan Yos Sudarso, Surabaya, didepan balai kota.
  • Jembatan gubeng, direncanakan bersama dengan insinyur daru Publieke Werken van Surabaja. Jembatan yang menghubungkan daerah gubeng dan daerah ketabang tersebut dibangun pada tahun 1932.
  • Jembatan kereta api yang direncanakan oleh Citroen adalah viaduct yang ada disamping kantor gubernur Jatim di jl.Pahlawan yang direncanakan antara tahun 1939an.
  • Christelikle Mulo-School di Jl.Embong Wungu, sekarang digunakan oleh SMP Petra, dibangun pada tahun 1928.
  • Christelijke Holland Chinese School di jl. Bubutan, dibangun pada tahun 1928.
  • Kantor Drogdog Mij (sekarang jadi PT.PAL), yang dibangun pada tahun 1930an. Bangunan ini sekarang sudah dibongkar.
  • Deutscher Verein (Sekarang gedung balai sahabat) yang dibangun kembali pada tahun 1928, terletak dijalan genteng kali.
  • Gereja Noorderkerk, di Grisseeschenweg (sekarang termasuk jalan Rajawali). Gereja tersebut sekarang sudah dibongkar.
  • Kompleks pertokoan di daerah Chinese camp (jl.Songoyudan). Sekarang sudah banyak bangunan yang dibongkar. Kantor N.V. Algemeene Volkscredit Bank (sekarang jadi Bank Rakyat Indonesia) di jl. Kaliasin (sekaran jl.Basuki Rachmad), dibangun pada tahun 1937. Gedung lama tersebut sekarang sudah dibongkar dan diatasnya sekarang didirikan BRI Tower, salah satu gedung yang tertinggi di Surabaya.
  • De Tweede Roomsch Katholieke Kerk (Maria Geborte), sekarang menjadi Gereja Santa Perawan Maria di Tempelstraat (sekarang jl.Kepanjen). Gereja tersebut dibangun tahun 1899.
  • Simpangsche Societeit (sekarang balai pemuda) yang terletak di simpangweg (sekarang jl.Pahlawan). Gedung ini dibangun pada tahun 1907. Gedung ini sudah disesuaikan dengan kondisi iklim indonesia yang tropis basah yaitu dengan adanya teras ata galeri yang mengelilingi gedung.
  • Rumah tinggal keluarga Tan Hie Sioe di jalan Darmokali No.10, Surabaya. Gedung ini dibangun pada tahun 1913 dengan diarsitekturi oleh FJ Pinedo bekerja sama dengan JJ. Van Dongen.
  • Gedung Nederlands Spaarbank (Nuts Spaarbank) terletak dipojok Willemskade dan Roomschkerkstraat (sekarang jl.Jembatan merah dan Jl.Cendrawasih). Bangunan ini didirikan pada tahun 1914 oleh FJ Pinedo.
  • Kantor firma de Rouy (Kemudian dipakan sebagai nama Bank Tabungan Negara) di Jl.Pemuda. Gedung tersebut dibangun pada tahun 1919. Sayang sekali, gedung ini sudah dibongkar dan atasnya sudah dibangun bank tabungan negara dengan gaya Arsitektur masa kini.
  • Gedung Pharms Import Mij Helmig & Co. yang terletak dipojok antara Baliwerti& Jl. gemblongan. Gedung ini sudah dibongkar.
  • Gedung Nederlandsche Annneming Maatscahhij, terletak dipojok jalan kaliasin (sekarang jl.Basuki Rahmad) dan jl.Pemuda. Bangunan ini dibangun pada tahun 1918 oleh Herman Smeets dari Amsterdam tanpa datang langsung ke lokasi pembangunan.
  • Gedung Javasche Bank di pojok Wersfstraat dan Schoolplein (sekarang Jl.Garuda dan Jl.Penjara) dibangun pada tahun 1911-1912. Gedung ini sekarang ditempati oleh Bank pembangunan daerah.
  • Gedung Lindeteves Stocvis di Alon-Alon Straat (sekarang jl.Pahlawan No.120) yang dibangun pada tahun 1913 oleh Hulswit, Fermont &Ed.Cuypers. Gedung ini sekarang digunakan sebagai Bank Niaga Cabang Surabaya.
  • Gedung Handelsvereeniging Amsterdam (HVA) sekarang digunakan sebagai gedung PTP XXIV,XXV yang terletak di Komedieplein (sekarang jl.Merak No.1). Gedung tersebut dibangun pada tahun 1920 sampai dengan 1925 yang merupakan karya Hulswit, Fermont & Ed.Cuypers yang terbesar di Surabaya.
  • Gereja de Heillige Hart, Juga sering disebut Derde RK. Kerk, di Coen Boulevard (sekarang Jl.Dr. Soetomo) yang sekarang disebut sebagai Gereja Katolik Hati Kudus, dibangun Tahun 1921.
  • Gedung Zuster Ursulin School di Koepang Boulevard (sekarang Jl.Darmo). Gedung tersebut sekarang dipakai sebagai SMA Santa Maria, dibangun tahun 1922.
  • Gedung Broederschool di pojok Coen Boulevard dan Anita Boulevard (sekarang jl.Raya Dr.Soetomo No.17), sekarang dipakai sebagai SMA St.Loius, dibangun tahun 1923.
  • Armeense St.George Kerk, terletak di jalan pacar, sekarang bangunan aslinya sudah dibongkar dan diatasnya dibangun gereja Kristen Abdiel. Bangunan tersebut didirikan pada tahun 1927.
  • Kantor Java China Japan Lijn di Handelstraat (sekarang Jl.kembang Jepun) dibangun tahun 1927 dan sekarang bangunan ini sudah dibongkar.
  • Bank Escompto Surabaya di Handelstraat (sekarang Jl.kembang Jepun), dibangun pada tahun 1928 sekarang bangunan ini sudah dibongkar.
  • Roomsch Katholiek Kerk Ketabang Oost, sekarang bernama Gereja Kristus Raja di Ketabang. Rencana bangunan tersebut dibuat pada tahun 1929. Wujud bangunan yang sekarang berbeda dengan rencana semula.
  • Roomsche Katholiek Ziekenhuis St.Vincentius, sekarang bernama rumah sakit katolik St.Vincentius di Reinersz Boulevard (sekarang bernama Jl.Diponegoro), dibangun pada tahun 1930.
  • Woning Voor Agent Javasche Bank ( Rumah tinggal pejabat Javasche Bank- yang pernah dipakai sebagai Museum Empu Tantular) di Darmoplein (sekarang Jl.Taman Mayangkara). Bangun ini dikerjakan oleh Biro Arsitek Job&Sprij yang direncanakan pada tahun 1921.
  • Kantor Erdmaan en Sielcken yang terletak di pojok Roomsche Kerkstraat dan Boomstraat dibangun pada tahun 1924. Bangunan tersebut menunjukkan corak arsitek modern yang sedang melanda seluruh dunia.
  • Bangunan rumah tinggal di jalan taman bungkul dibangun pada tahun 1926. Bangunan tersebut menunjukkan corak rumah tinggal modern di Surabaya pada jamannya.
  • Kantor Java-China-Japan Lijn yang dibangun pada tahun 1927 terletak dijalan kembang jepun. (dahulu namanya Handelstraat)
  • Rumah Tinggal di jl.Pacar yang dibangun pada tahun 1930.
  • Gereja De Vrije Katholike Kerk, yang terletak di Serayoestraat (sekarang Jl.Serayu) yang dibangun pada tahun 1923. Bangunan tersebut sekarang menjadi Gereja Katolik bebas St.Bonaficus.
  • Rumah Tinggal di Markusplansoen (sekarang Jl.Taman Bintaro No.2) dibangun pada tahun 1922.
  • Bangunan disamping balai pemuda di Jl.Pemuda yang digunakan untuk keperluan pesta-pesta pada jaman tersebut. Dibangun pada tahun 1930an.
  • Gedung Electrische Centrale ANIEM (NV.Algemeene Ned. Indische Electriciteits Maatschappij) di Jl.Gemblongan yang dibangun pada tahun 1930.
  • Gedung Nederlandsch Indische Handelsbank yang dibangun pada tahun 1926.
  • Gedung Koloniale Bank yang terletak di Willemstraat (sekarang Jl.Jembatan Merah), sekarang ditempati oleh PTP XXI dan XXII. didirikan pada tahun 1927.
  • Gedung Internationale credit en Handelvereeniging Roterdam (Internatio), terletak di Willemstraat (sekarang Jl.Rajawali), dibangun pada tahun 1929 dan sekarang digunakan sebagai kantor PT Tjipta Niaga.
  • Gedung ANIEM, di Jl.Embong Wungu, yang dibangun pada tahun 1930.
  • Kantor Stroomvaart Maatschappij Mederlands, terletak di Aloen-Aloen Straat (sekarang Jl.Pahlawan) dibangun pada tahun 1931. Sekarang gedung ini sudah berubah dari sebelumnya.
  • Rangkaian pertokoan dijalan Tunjungan yang dibangun pada tahun 1935.
  • Rumah sakit mata Undaan di Oendaanstraat (sekarang Jl.Undaan) yang dibangun pada tahun 1935.
  • Toko De Vrienschap, terletak di jalan Kaliasin (sekarang Basuki Rahmad). Bangunan ini kemudian dipergunakan sebagai kantor surat kabar Indonesia Dialy News dibangun pada tahun 1935. Sayang sekali, gedung dengan gaya Arc Deco di Surabaya ini sudah dibongkar dan diatasnya sekarang berdiri gedung BDNI.
  • Gedung Fa. Frozer Eaton & Co. di jalan Jembatan Merah No.11. Sekarang menjadi gedung PT.Jiwa Sraya. Kemungkinan dibangun pada tahun 1911 an.
  • Oranje Hotel di Jalan Tunjungan No.65 dibangun pada tahun 1911. Arsiteknya tidak diketahui dengan jelas. Pada tahun 1925-an bentuk hotel ini kemudian dirubah menjadi berarsitektur Modern.
  • Kunsrkringhuis di jalan simpang. Arsiteknya dan tahun pembuatannya tidak diketahui dengan jelas.
  • Protestantsche Kerk Boeboetan, di Jl.Bubutan, sekarang menjadi Gereja GPB dibangun pada tanggal 29 Juni 1920. Arsitekturnya adalah Zimmerman.
  • De Gereformeerde Kerk di Jl.Pregolan Bunder sekarang menjadi GKI Protestan, dibangun pada tahun 1920-1921.
  • Meesjesweeshuis, di Jl.Bubutan dibangun pada tahun 1912. Gedung ini sekarang digunakan sebagai Rumah Sakit Mardi Santoso.
  • NV.Ned. Indische Beerbrouwerijn di Koperstraat (sekarang Jl.Ratna) dibangun pada tahun 1930. Bangunan ini dipergunakan sebagai pabrik Bis bintang.
  • Kompleks pertokoan di Pojok Jalan Tunjungan dan Jl.Kenari, dibangun pada tahun 1930an.
  • Christ Churh di Reinersz Boulevard (sekarang Jl. Diponegoro) yang dibangun pada tahun 1930.
  • Kantor sindikat gula di Heerenstraat (sekarang Jl.Rajawali) yang dibangun pada tahun 1925.
  • Kantor Borsumij di Jl.Veteran yang didirikan pada tahun 1935.
  • Rumah Tinggal di jalan Sumatera yang didirikan pada tahun 1918.
  • Gedung Corcodia Societeit di Jl.Veteran yang dirombak menjadi kantor BPM. Perombakan dilakukan pada tahun 1917-1918.
  • Rumah tinggal di Jl.Kayoon Surabaya yang dibangun pada tahun 1929.

Data-data nama gedung dan tahun pembuatannya tersebut diperoleh dari beberapa sumber sejarah surabaya dan sejarah perkembangan Arsitektur jaman kolonialisme Belanda di Kota Surabaya. Memang mungkin masih sangat banyak gedung dan bangunan yang tidak terdata disini, tetapi dari sekian banyak gedung yang sudah terdata diatas membuktikan bahwa jaman penjajahan memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan dan perkembangan kota Surabaya menjadi salah satu kota besar (walau tidak dapat dipungkiri bahwa dampak buruk penjajahan lebih besar dibandingkan dampak baiknya..).Namun, diharapkan dengan banyaknya sisa-sisa kejayaan Belanda ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Surabaya kedepannya. Misal, dengan melakukan research perkembangan kearsitekturan kota yang bekerja sama dengan negeri belanda ataupun membuat suatu icon wisata sejarah di Surabaya dengan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara (khususnya Belanda yang sedikit banyak memiliki pertalian sejarah dengan Indonesia).. who knows.. mungkin saja dengan begitu pendapatan kota Surabaya nantinya akan semakin berkembang dengan icon sebagai kota sejarah atau kota  Historical researcher yang bekerja sama dengan badan Research Belanda… 🙂 Mari kita bermimpi untuk itu,dan semoga mimpi itu jadi kenyataan… jadi Surabaya tidak membanggakan Dolly saja sebagai icon pariwisatanya…. :p

Sekian hasil rangkuman saya ^^

 

About Women

I am nobody who really want to be somebody. Extremely introvert cheerful and easy going girl.. :) Thanks for visiting this blog... ^^

Posted on October 24, 2011, in experince. Bookmark the permalink. 18 Comments.

  1. Bisa nulis serius juga ya…

  2. Dear mbak tantri,
    thx a lot buat bocorannya ya mbak. tau aja saya lagi bingung cari restoran india yg murmer. ada sih resto lain yang bener2 resto dengan harga resto pula. ulasan mbak ratri ini bisa dibilang warung india lah ya? he he he
    segera meluncur ke TKP mbak. thx a lot

  3. sorry mbak salah tempat ngomen-nya.karena sebelumnya baca ulasan resto india hi hi hi
    maap

    • heheh… nglindur neng?! :p yoiii… btw, resto India di sby dimana ya? aku taunya cm yg semacam depot2 aja en yg mengusung tema vegie sajo… yg resto beneran nda tau.. let me know.. dimane neng? 🙂

  4. Gedung Rajawali No.18 sisa peninggalan sejarah tempat apa yah…????

  5. wow, artikelnya keren, ijin ngopi yah, kemren jalan2 ke surabaya, gak ngerti bangunan sejarah cuma kaya ketemu banyak yg bangunan tua. googling karna penasaran bangunan itu bersejarah atau gak, eh sampai ke blog ini.

    • ok deh mbak.. 🙂 Iya kalau mau ditelusuri mmng banyak tuh bangunan2 bersejarah si Surabaya.. tp banyak yg mangkrak, banyak juga yg mmng msh digunakan smpe sekarang.. ^^

      • sehari aja di surabaya, gak ngerti surabaya, gak prepare, cuma muter deket penginapan daerah kayun, ih kaget ternyata beberapa bangunan jadi cagar. jadi sekarang nyari reference, tertarik ajah sih liat bangunan tua walau nol knowledge. heheh, anyway makasih 🙂

  6. Cuma bisa bilang keren… #aku juga penggemar bangunan kuno dari Mbandung…
    Mbesok-mbesok harus jalan-jalan ke Surabaya, mlototin bangunan-bangunan kunonya..

  7. trima kasih infornya. ijin copas untuk referensi

  8. ya ampun padet bgt brasa baca diktat sospol or hukum;

    punish me pliss…

  9. saran kasi spasi per bbrp notes;
    sela2 kasi pics or images bangunan yg disebut

    biar gagg boring dan kering gini

    oia;
    per alinea jgn ke pnjg an;
    potong2 per bbrp point or kalimat gtuhh….

    pisss,,,,

  10. Wah menarik tulisannya. Saya masih mencari cerita tentang sejarah gedung GPIB Maranatha di jln Yos Sudarso, barangkali ada info. Saya juga menulis tentang https://evelineseva.wordpress.com/2014/08/06/143/ dan https://evelineseva.wordpress.com/2014/09/22/248/

  11. Dear Tantri
    it’s great having all those details in your blog
    I know the Buildings PLN & SMA Petra Jl Embong Wungu very well , since I was there during my SMP & SMA artound years 1959-1965.
    What a bout the PNP Building called ” The HVA Building ” nearby Jl Sikatan , maybe you also mentioned in this blog , but I can not find out which one…
    It’s a big & very mice and old Building.
    I grew up at the sugar factory Krembung-Tulangan, and during that time our shcool bus always went this building to take and bring several important documents to the factory.
    When I went to Surabaya some months ago I still saw this building.
    Could you help me ?
    Thanks for your help.
    Best regards
    Jocelyn

    • Dear Jocelyn,
      I have several books about Surabaya history and Surabaya old building because i love History. So, i will search for you about that building and later i will tell you if i found those information about that building. 🙂
      Warm regards

Leave a comment